Minggu, 12 Agustus 2012

Dear God..my secret diary..

Tonight i'm feel so blue..so feel loneliness..and I HATE it!!
You know what I'm feeling now..please give me the power of LOVE.
please save me, lead my way, choice the best way..give me the warmth of Your love.


M.Y with Lots of Love

Memory for this song...

Sepenggal Kisah...


Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin perih luka dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan pengorbanan demi kebahagiaan orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah membentuk dan melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu menanggung luka dan derita yang dialaminya untuk meraih keridhaan Allah. ‘Allah Maha Pengasih & Maha Penyayang, Ia akan membukakan pintu hati suamiku,’ Itulah yang selalu terucap di dalam hatinya. 

http://nurisfm.blogspot.com/

Sabtu, 11 Agustus 2012

Kisah Tauladan Rasulullah SAW


Syariat mewajibkan kepada suami untuk memenuhi kebutuhan istrinya yang berupa  kebutuhan material seperti nafkah, pakaian, tempat tinggal, pengobatan dan sebagainya, sesuai dengan kondisi masing-masing, atau seperti yang dikatakan oleh  Al-Qur’an “bil ma’ruf” (menurut cara yang ma’ruf/patut).
Namun syariat tidak pernah melupakan akan kebutuhan-kebutuhan spiritual yang  manusia tidaklah bernama manusia kecuali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang pujangga kuno: “Maka karena jiwamu itulah engkau sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu.”
Bahkan Al-Qur’an menyebut perkawinan ini sebagai salah satu ayat di antara ayat-ayat Allah di alam semesta dan salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Firman-Nya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan  merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Rum: 21)
Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami istri ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang antara keduanya, yang semua ini merupakan aspek kejiwaan,  bukan material. Tidak ada artinya kehidupan bersuami istri yang sunyi dari aspek-aspek maknawi ini, sehingga badan berdekatan tetapi ruh berjauhan.

Kewajiban Suami terhadap Istri


Sebagaimana tertuang dalam kitab suci Al-Quran dan suri tauladan Rasulullah SAW, bahwasanya kewajiban seorang suami kepada istrinya adalah,
  • Pertama, membayar mahar dengan sempurna. 
  • Kedua, memberi nafkah. Rasulullah saw. bersabda, “Takutlah kepada Allah dalam memperlakukan wanita, karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah dan kamu halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah; dan kewajiban kamu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik.”
  • Ketiga, suami wajib memberi perlindungan kepada istrinya. Dalam arti yang mendalam melindungi istri dari siksa api neraka. Ini perintah Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman, selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
  • Kewajiban keempat, mempergauli istri dengan baik. Allah berfirman, “Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nisa: 19)

Rasulullah saw. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (Tirmidzi)

Senin, 06 Agustus 2012

Part of me

Kekasihku, Betapa Bahagianya Aku di Sisimu

By: M. Agus Syafii

Ketika kehidupan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, terucap dalam sukma. Membisikkan kata mesra kepada orang yang kita cintai, "Kekasihku, betapa bahagianya aku disisimu." Kebahagiaan Itu menimbulkan rasa nyaman dan tenteram dan damai dalam tubuh kita. Rasa tenteram dan bahagia itu bukanlah sesuatu yang datangnya kebetulan tetapi memang dirancang dan direncanakan oleh Allah dengan sangat matang. Ketenteraman dan kebahagiaan yang terlahir karena adanya kasih sayang. Perasaan kasih sayang pada suami istri "ditiupkan" oleh Allah ke dalam hati mereka dan itulah bukti betapa Allah sangat berkuasa atas diri kita. 

Hari demi hari kita mengarungi mahligai rumah tangga, menebar warna dan semerbak harum mewangi bunga seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cintai. Begitu terasa indah memandangnya saat ia tertidur, saat tersenyum, marah, tertawa dalam bahagia dan derita membalut keluarga. Terkadang begitu erat menggenggam jemari, akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan derasnya air hujan seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah dan berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana. Menari bersama kunang-kunag tanpa cahaya, wajahnya tersamar, terkadang kita tidak mengenalinya lagi, dengan setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari Allah.

Maka disaat kita merawat cinta dan kasih sayang yang telah ditiupkan ke dalam sanubari kita, kebahagiaan dan ketenteraman kita akan rasakan. Kitapun mengungkapkan dengan setulus hati, "Sayang, betapa bahagianya aku disisimu" tetapi sebaliknya, bila kita menodainya dengan nafsu amarah maka ketenteraman dan kebahagiaan tidak pernah terwujud. Allah telah memberikan kebun indah dengan berhias aneka warna dan harum mewangi agar kita dapat menciptakan ketenteraman dalam hidup kita. Selanjutnya kita sendirilah yang diberikan kebebasan mengambil peran dalam upaya meraih ketenteraman tersebut dengan jalan merawat dan tidak menciderai rasa cinta serta kasih sayang. Disaat kita merawat seringkali tangan kita terluka terkena duri. Kalau kita mengerti, kita tidak akan mengeluh disaat kita merawat cinta dan kasih sayang rumah tangga kita sebab kasih sayang Allah menguatkan kita melalui duri-duri tajam kehidupan, semua itu mengajarkan kita dan melatih kesabaran kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi masalah.


"Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia jadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. ar-Ruum : 21).

Minggu, 05 Agustus 2012

Diary of The Aquariuz Girl: SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN

Diary of The Aquariuz Girl: SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN: CIRI-CIRI SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN  Ciri-ciri Suami Teladan: - suami yang sholeh yang sentiasa menjalankan perintah Allah...

SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN



CIRI-CIRI SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN 


Ciri-ciri Suami Teladan:
- suami yang sholeh yang sentiasa menjalankan perintah Allah
- suami yang tidak sanggup melihat isterinya meringankan perintahAllah
- suami yang bersikap mahu memaafkan dan membetulkan

CIRI-CIRI SUAMI YANG SHOLEH :
a. Mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan.
b. Mendirikan rumahtangga semata-mata kerana Allah SWT
c. Melayani dan menasihati isteri dengan sebaik-baiknya
d. Menjaga hati dan perasaan isteri
e. Sentiasa tidak meminta sesuatu yang di luar kemampuan isteri
f. Bersabar dan menghindari memukul isteri dengan pukulan yang memudaratkan
g. Jangan mengejek isteri di hadapan orang lain ataupun memuji wanita lain di hadapan isteri.
h. Bersabar dan menerima kelemahan isteri dengan hati yang terbuka
i. Tidak terlalu mengikuti kemauan isteri kerana ia akan menurunkan imej dan prestasi suami sebagai pemimpin
j. Memberi nafkah kepada keluarga menurut kemampuan
k. Menyediakan keperluan dan tempat tinggal yang layak
l. Bertanggungjawab mendidik akhlak keluarganya
m. Senantiasa bertanggung jawab tentang keselamatan mereka
n. Memberikan kasih sayang dan berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan bersama.

[http://karunia18.blogspot.com/]